Anak 8 Tahun di Padang Tewas Tertimpa Dinding Beton Akibat Free Style Motor

INTREND.ID – Video detik-detik seorang anak siswa TPQ tertimpa dinding beton di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) beredar di media sosial, Selasa 19 September 2023.
Video tersebut satu di antaranya diunggah oleh akun media sosial X milik Miss Tweet.
Tampak dalam video tersebut, anak itu tertimpa dinding beton yang roboh saat mengambil air wudhu.
Anak tersebut kemudian tertimpa dinding beton yang tertabrak siswa SMP saat free style motor.
Sebelum kejadian, korban tengah mengambil wudhu di masjid tersebut. Di waktu bersamaan datang pelajar SMP dan berkumpul di parkiran masjid.
Pelajar SMP ini datang mengendarai motor dan hendak ke Pemandian Lori.
Terlihat sebuah sepeda motor datang lebih dulu ke parkiran masjid. Tak lama berselang, datang sepeda motor Yamaha Mio BA 2837 AM yang dkendarai pelajar inisial MH (13) warga Lubuk Minturun.
Setelah kejadian, tampak dalam video itu beberapa siswa lainnya kemudian melihat lokasi kejadian. Beberapa di antaranya tampak panik dan berlari menjauh.
Anak yang tewas tersebut diketahui kemudian bernama Gian Septiawan Ardani berusia 8 tahun. Gian Septiawan Ardani tewas usai tertimpa dinding tempat berwudu Masjid Raya Lubuk Minturun.
Ucapan duka pun bertebaran di media sosial akibat peristiwa memilukan tersebut.
Beberapa di antaranya bahkan menghujat perilaku siswa yang melakukan aksi free style motor sehingga menabrak dinding beton tempat wudhu di masjid tersebut.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun, Yaa Allah kasihan banget. gara2 ketololan anak2 yg bermotor itu hilang nyawa yg tak bersalah, lagi ambil wudhu lagi yaa Allah teman yang di dekatnya itu pasti trauma lihat temannya meninggal pas depan matanya langsung.” demikian tulis akun penjelajahwaktu.
“Apa sih maunya bocil-bocil SMP dan SMA main freestyle di sekolahan,” tulis akun Kawal David.
Akun lainnya justru menyoroti orang tua siswa yang membawa motor.
Bukan Bumbu Dapur menyatakan, “Lagian masih 13 tahun udah dibiarin bawa motor ke sekolah. Gak paham sih sama orang tua modelan begini. Gua juga dulu bisa bawa motor usia 11 tahun, tapi baru dibolehin bawa motor untuk sekolah pas SMA udah punya KTP.”
Robohnya dinding beton itu terjadi akibat ulah MHA (13,) pelajar SMP yang hilang kendali saat melakukan free style hingga motornya menabrak dinding.
Mengutip dari Berita Satu, Pengurus Masjid Raya Lubuk Minturun, Desriadi (37) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin 18 September 2023.
Saat itu, korban bersama teman-temannya sedang mengambil wudu untuk melaksanakan sholat.
Saat korban sedang berwudu, motor yang dikendarai oleh anak SMP melaju secara ugal-ugalan dan lepas kendali. Motor tersebut menabrak tembok pembatas parkiran hingga roboh dan menimpa korban.
“Korban langsung tertimpa dinding pembatas parkiran sehingga mengalami luka serius di bagian kepala, sedangkan remaja SMP mengalami trauma,” kata Desriadi.
Menurut Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polresta Padang, Iptu Arisman, korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia dibawa ke RSUP Djamil Padang.
Iptu Arisman mengatakan korban menjelaskan warga Jalan Lori Lubuk Minturun Sungai Lareh.
“Korban meninggal karena reruntuhan tembok ketika sedang mengambil wudhu,” ungkap Iptu Arisman, Selasa 19 September 2023.
“Saat sampai di parkiran masjid motor MH ini hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran. Beton yang roboh menimpa korban,” terang Iptu Arisman.
Korban mengalami pendarahan hebat di bagian kepala. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun korban dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. ***