INTREND Culture

Beberapa Destinasi Wisata Budaya Desa Sembungan Jateng Yang Bisa Anda kunjungi

InTrend – Indonesia kaya akan potensi wisata seperti Desa Sembungan. Beberapa daerah bahkan menjadi rujukan dan mendaptkan atensi khusus untuk mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya.

Desa Sembungan terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Destinasi wisata ini terkenal dengan keindahan pemandangan matahari terbit (sunrise) di Puncak Sikunir.

Berikut ini beberapa destinasi wisata di Desa Sembungan Jateng.

1. Puncak Sikunir

Puncak Sikunir merupakan destinasi ikonik yang menjadi unggulan Desa Sembungan. Objek wisata tersebut menawarkan keindahan pemandangan matahari terbit yang tiada duanya.

Untuk dapat menikmati sunrise di sana, wisatawan dapat mengunjunginya pada musim kemarau di mana cuaca cenderung lebih cerah dan tak berkabut. Dalam perjalanan menuju puncak bukit, wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang indah.

2. Pemandangan Telaga Cebong

Pemandangan Telaga Cebong menyajikan panorama alam telaga yang terjadi dari bekas kawah purbadi Desa Sembungan. Dulunya memiliki luas sekitar 18 hektare.

Tetapi lama kelamaan mulai menyempit dan tersisa sekitar 12 Ha. Lokasi Telaga Cebong berada di sebelah barat Gunung Sikunir dengan bentuk menyerupai cebong atau berudu.

Besar perkiraan dari bentuk itulah telaga ini mendapatkan julukan Telaga Cebong.

3. Air Terjun Sikarim

Di Desa Sembungan juga Air Terjun Sikarim yang merupakan curug tertinggi yang ada di Pulau Jawa karena memiliki ketinggian sekitar 125 meter. Airnya mengalir melewati tebing batu yang sangat tinggi.

Di Air Terjun Sikarim terdapat beberapa aliran air di tebing tersebut. Air yang mengalir tersebut berasal dari Telaga Cebong.

4. Potensi seni dan budaya

Desa Sembungan memiliki beragam tarian. Salah satunya Tari Angguk Desa Sembungan.

Tari tersebut merupakan hiburan atau pendukung untuk menyemarakkan perhelatan, pernikahan atau nadir (membayar janji).

5. Budaya Ruwatan Cukur Gimbal

Budaya Ruwatan Cukur Gimbal merupakan upacara pemotongan (cukur) rambut pada anak-anak berambut gimbal (gembel) Desa Sembungan.

Ritual ruwatan yang diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta atau sesuker (kesialan, kesedihan, atau malapetaka).

Kunjungan Menteri Parekraf

Desa Wisata Sembungan telah menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi saat pelesiran ke Wonosobo. Maka tak heran, jika Desa Wisata Sembungan masuk dalam 50 desa terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Parekraf/Baparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno bertandang ke Desa Wisata Sembungan, Senin 11 Juli 2022 lalu.

Didampingi Wakil Bupati Wonosobo Drs M Albar, Menteri Sandiaga Uno menyatakan, Desa Wisata Sembungan, merupakan desa tertinggi di pulau Jawa yang berada pada ketinggian sekitar 2.300 Mdpl.

Lokasi Desa Sembungan sangat mudah dijangkau dari arah Wonosobo yaitu sejauh 24 kilometer atau dapat ditempuh dengan waktu 55 menit.

“Di desa ini, para wisatawan juga dapat bermalam. Tersedia 40 homestay dengan biaya sewa per kamar antara Rp250 ribu-Rp400 ribu. Fasilitas umum pun lengkap. Seperti halnya desa wisata yang lain, destinasi wisata di desa ini telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori,” ujar Menteri Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis.

“Yakni daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), homestay, toilet umum, digital dan kreatif, cleanliness health safety dan environment sustainability (CHSE), dan kelembagaan desa,” imbuh Sandi.

Terkait berapa persen kenaikan kunjungan wisata di tanah air di tengah Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), Sandi merespon, di tengah-tengah pandemi justru desa wisata ini menjadi pilihan.

“Ada kenaikan 30 persen berdasarkan big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Ini bisa menjadi suatu momentum kebangkitan kita bersama,” ungkapnya.

Sandi menegaskan, Kemenparekraf berkomitmen untuk memasukan desa wisata sebagai program unggulan. Sandi menambahkan, demokratisasi pariwisata bermakna memberikan dampak pariwisata yang berkeadilan.

”Karena desa wisata ini yang merasakan seluruh masyarakat langsung. Kunjungan setiap tahun di Desa Wisata Sembungan 250 ribu itu langsung berdampak kepada masyarakat di sini,” ujar Menteri Sandiaga Uno.

Menteri Sandiaga Uno juga menyampaikan, perpaduan antara destinasi wisata alam Telaga Cebong dan wisata budaya Potong Rambut Gimbal merupakan daya tarik yang fantastis. Untuk meningkatkan potensi wisata di desa tersebut, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Astra.

”Saya ingin berikan tepuk tangan kepada Astra yang telah menjadikan ini Tunas Kampung Berseri Astra. Sebagai mitra kita untuk membangkitkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” ucapnya.

“Soal kuliner, wisatawan dapat berburu Carica, Terong Belanda, dan Purwaceng,” kata Menteri Sandi. ***

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status