Film Pusaka, Teror Mistis dari Keris Bertuah di Bioskop Indonesia

INTREND.ID – Film horor terbaru berjudul “Pusaka” yang dirilis 18 Juli 2024 di bioskop seluruh Indonesia telah berhasil mencuri perhatian penonton dan kritikus film.

Karya terbaru dari sutradara kawakan Rizal Mantovani ini tidak hanya menghadirkan teror visual yang mencekam, tetapi juga mengangkat kekayaan budaya Indonesia melalui kisah mistis seputar keris pusaka.

“Pusaka” mengisahkan tentang sekelompok pekerja yang ditugaskan untuk mendata dan merenovasi sebuah rumah besar milik Risang Wisangko, seorang kolektor benda antik dan bersejarah.

Niat awal untuk mengubah rumah tersebut menjadi museum berubah menjadi petaka ketika tim pekerja menemukan sebuah keris kuno di ruang bawah tanah yang bahkan tidak diketahui oleh keluarga pemilik rumah.

Keris yang menjadi fokus utama film ini bukanlah properti biasa. Menurut keterangan tim produksi, keris yang digunakan dalam film adalah “Keris 9 Naga Singo”, sebuah pusaka asli yang dipinjam dari seorang kolektor di Semarang.

Keputusan untuk menggunakan keris asli ini menambah dimensi kengerian yang autentik pada film, sekaligus memicu kontroversi di kalangan pemerhati budaya.

Penggunaan Keris 9 Naga Singo ini sepertnya bukan sekadar upaya mencari sensasi, tetapi bagian dari komitmen untuk menghormati warisan budaya Indonesia.

Keris 9 Naga Singo sendiri memiliki sejarah panjang dan diyakini memiliki kekuatan supranatural. Filosofi di balik keris ini melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan perlindungan.

Namun, seperti banyak benda pusaka lainnya, keris ini juga dianggap memiliki “penunggu” atau entitas gaib yang menjaganya.

Film ini juga menggali lebih dalam tentang legenda Ken Arok dan kutukan Keris Empu Gandring yang konon menimpa tujuh turunan. Cerita rakyat ini ditenun dengan apik ke dalam narasi modern, menciptakan lapisan kompleksitas yang memperkaya pengalaman menonton.

Meski mengangkat tema supernatural, “Pusaka” juga menyentuh isu-isu kontemporer seperti pelestarian benda bersejarah dan etika koleksi artefak budaya.

Beberapa adegan dalam film menggambarkan dilema etis seputar kepemilikan pribadi atas benda-benda yang seharusnya menjadi warisan nasional.

Pemilihan lokasi syuting di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menambah nuansa autentik pada film.

Respon penonton sejauh ini sangat positif. Banyak yang memuji keseimbangan antara jumpscare konvensional dan teror psikologis yang dibangun perlahan. “Asli horornya dapet banget,” komentar seorang penonton di media sosial. “Awalnya takut nonton, eh malah makin takut tapi emang vibesnya serem sampe teriak-teriak ketakutan di dalam bioskop.”

Keberhasilan “Pusaka” tidak lepas dari kolaborasi solid tim produksi dan para pemain.

Selain Susan Sameh dan Ully Triani, film ini juga dibintangi oleh Ajil Ditto, Shareefa Daanish, Sahila Hisyam, Joseph Kara, Bukie B Mansyur, Shofia Sheren, Coki Anwar, dan Ikhsan Samiaji.

Naskah film ditulis oleh Husein M Atmodjo alias Monji, yang berhasil memadukan elemen horor, misteri, dan drama keluarga dengan mulus.

MVP Pictures menjadi rumah produksi film ini. Film ini menawarkan pengalaman menonton yang kompleks dan memuaskan bagi pecinta film horor maupun penikmat sinema Indonesia pada umumnya. (*)

Exit mobile version