INTREND Siber

Kemenlu Nyatakan Tidak Ada WNI Korban Gempa Maroko

INTREND.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan sementara tidak ada laporan tentang warga negara Indonesia atau WNI yang menjadi korban gempa Maroko.

Kemenlu RI menyampaikan hingga saat ini belum menerima laporan adanya WNI menjadi korban gempa Maroko, baik korban jiwa atau korban luka atas peristiwa tersebut.

Di Maroko saat ini terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim.

“KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” ujar pernyataan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Sabtu 9 September 2023 melalui pesan singkat di Jakarta pada Sabtu (9/9/2023), dikutip dari Antara.

Judha Nugraha juga menyatakan bahwa delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 terpantau aman.

Judha Nugraha menambahkan, KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak.

Gempa berkekuatan 6,8 SR melanda pegunungan Atlas, Maroko pada hari Jumat 8 September 2023 pukul 23.14 waktu setempat.

Gempa dengan kekuatan dahsyat ini merobohkan gedung-gedung dan merusak sarana publik.

Provinsi Al Haouz, Ouarzazate, Marrakech, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant terkena dampak gempa ini.

Pasca gempa bumi dahsyat yang melanda Maroko pada hari Jumat, jumlah korban tewas telah naik tragis menjadi setidaknya 820 orang, dengan tambahan 672 individu dilaporkan terluka, menurut pembaruan terbaru dari TV negara.

Peristiwa tragis ini telah memiliki dampak yang mendalam di wilayah tersebut, dan upaya penyelamatan dan bantuan terus berlangsung untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak bencana ini.

Jumlah korban jiwa yang meninggal dan jumlah cedera merupakan pengingat sedih akan kekuatan destruktif gempa bumi dan kebutuhan mendesak akan dukungan di daerah yang terkena dampak.

Jumlah korban gempa Maroko ini diperkirakan akan terus bertambah karena pemerintah setempat terus berupaya melakukan evakuasi terhadap korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Gempa bumi dahsyat pada hari Jumat adalah yang terburuk yang pernah melanda wilayah itu dalam lebih dari 100 tahun.

Dikutip dari Middle East Eye, Nasser Jabour, direktur Institut Geofisika Nasional negara itu, mengatakan kepada bahwa ini “pertama kalinya dalam satu abad bahwa pusat ini mencatat gempa bumi yang begitu dahsyat di Maroko.”

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa bumi di wilayah tersebut “tidak umum, tetapi tidak tak terduga.”

“Sejak tahun 1900, tidak ada gempa bumi M6 (magnitudo 6) dan lebih besar dalam jarak 500 km dari gempa bumi ini, dan hanya ada sembilan gempa bumi M5 (magnitudo 5) dan lebih besar,” kata USGS.

USGS menambahkan bahwa “kerusakan yang signifikan kemungkinan besar dan bencana ini berpotensi meluas.” ***

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status