InTrend.ID – Temuan ratusan paket sembako banpres Jokowi atau bansos Presiden Joko Widodo yang dikubur di Depok mendapatkan tanggapan dari pihak JNE.
Pihak JNE melalui Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha, memberikan klarifikasi, Minggu 31 Juli 2022.
Menurut Kurnia Nugraha, pihak JNE sebagai distributor bansos membenarkan adanya temuan itu. Paket bansos yang dikubur di Depok itu karena kondisinya rusak.
Karena itulah, menurut Kurnia Nugraha, pihaknya menilai tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak JNE.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bansos tidak ada pelanggaran yang dilakukan karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak,” kata Kurnia Nugraha, Minggu 31 Juli 2022.
Kurnia Nugraha juga sampaikan bahwa sembako banpres Presiden yang ditemukan telah sesuai dengan perjanjian kerja sama.
“Sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” katanya lagi.
Kurnia Nugraha juga tegaskan bahwa JNE terus berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam proses distribusi bansos tersebut.
“JNE terus berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan,” kata Kurnia lagi.
Sebelumnya beredar di media sosial sebuah video rekaman amatir yang menampilkan adanya temuan paket sembako bapres dari Presiden Jokowi yang dikubut dalam tanah milik warga.
Video itu kemudian viral di media sosial.
Diduga perusahaan ekspedisi JNE mengubur dan membuang puluhan karung beras bansos Jokowi.
Dalam unggahan video di akun Twitter @soen_cak dilihat InTrend.ID, Minggu 31 Juli 2022 menampilkan lokasi lahan tempat dikuburnya sembako bantuan presiden (Banpres).
Berdasarkan informasi perekam video, lokasi penguburan sembako itu terletak di Jalan Tugu, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.
Penemuan sembako banpres Jokowi tersebut langsung menghebohkan warga setempat. Warga tidak menyangka ada ratusan paket bansos yang dikubur di wilayahnya.
Bansos sembako banpres jokowi dari presiden itu dikabarkan bukan untuk masyarakat di Pulau Jawa, melalinkan ditujukan untuk bantuan ke Sulawesi, NTT, dan Sumatra. ***
Baca Artikel lainnya di Google News.