INTREND.ID – Arahan Presiden disampaikan di Stadio Kanjuruhan Malang Jawa Timur saat kunjungan Presiden Joko Widodo, Rabu 5 Oktober 2022. Dalam arahannya Presiden meminta evaluasi total tatanan sepakbola nasional.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Ketua PSSI Mochamad Iriawan.
Turut hadir mendampingi Presiden, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji, dan Plt. Direktur RSUD dr. Saiful Anwar, dr. Kohar Hari Santoso.
Dilansir dari laman Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo menerangkan dirinya meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pascatragedi sepakbola yang terjadi pada Sabtu lalu 1 Oktober 2022 untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat itu.
Usai meninjau kondisi stadion, Presiden memandang bahwa tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh banyak faktor.
“Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada, tapi itu saya hanya melihat lapangannya,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu, 5 Oktober 2022.
Arahan Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa perlu evaluasi total tatanan sepakbola Nasional. Antara lain tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan. Tata kelola itu baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan.
Selain itu, Presiden juga menambahkan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.
“Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan. Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya,” kata Presiden.
Selain itu, dalam arahan Presiden juga disampaikan bahwa pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Tim tersebut dibentuk untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan.
“Kita tahu telah dibentuk tim gabungan independen pencari fakta yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam. Kita harapkan nantinya tim ini segera bisa menyelesaikan tugasnya, sehingga kita tahu betul-betul penyebab utama dari tragedi tanggal 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan Malang,” kata Presiden.
Arahan Presiden presiden lainnya adalah tekankan, tim gabungan tersebut nantinya akan kumpulkan fakta dan informasi dari berbagai pihak untuk kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Tim akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan,” kata Presiden.
Sebelumnya, Presiden berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur untuk melihat kondisi korban selamat dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan.
Presiden jelaskan, kunjungannya ke rumah sakit hari ini untuk memastikan para korban selamat mendapatkan pelayanan terbaik.
Di samping itu, Presiden juga menyampaikan bahwa perawatan korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan seluruhnya akan ditanggung oleh pemerintah.
“Saya sudah menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah,” kata Presiden dalam keterangan pers kepada awak media.
Presiden sempat bertemu dengan keluarga korban meninggal dari tragedi Kanjuruhan untuk memberikan sejumlah santunan. Sebanyak 129 keluarga korban mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta dari Presiden.
“Tadi sudah kita sampaikan sedikit santunan kepada korban yang meninggal. Saya tahu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Malang, kemudian Bank Jatim juga telah memberikan santunan. Semoga itu bisa meringankan beban daripada keluarga korban,” kata Presiden.
Presiden Jokowi berharap agar tragedi sepakbola yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022) lalu tidak terjadi kembali di Tanah Air.
Untuk itu, Presiden akan menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pemeriksaan terkait infrastruktur dari stadion yang digunakan dalam pertandingan sepak bola.
“Saya juga akan perintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, semuanya. Apakah gerbangnya sesuai dengan standar? Cukup lebar?” kata Presiden.
Selain itu, Kepala Negara mendorong semua pihak untuk bersama-sama memperbaiki tata kelola pertandingan sepak bola di Indonesia, mulai dari manajemen lapangan, pertandingan, hingga pengelolaan stadion.
Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) juga menyatakan kesanggupannya untuk membantu perbaikan tersebut apabila diperlukan.
“Senin malam saya sudah telepon kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino. Beliau menyampaikan, kalau diperlukan FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya itu,” katanya. ***
Baca Artikel lainnya di Google News.