INTREND.ID – Karya claymation berjudul “The Layers” milik Sabrina Angelique Wibowo, mahasiswi Program Studi Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB), menjadi viral di media sosial.
Claymation atau clay animation ini berdurasi 38 detik dan merupakan hasil kerja keras Sabrina Angelique Wibowo selama satu semester penuh untuk memenuhi syarat mata kuliah 5 SKS Studio Seni Rupa II.
Sabrina mengunggah karyanya di akun Instagram @sabreenaliq pada 18 Juni 2024, yang kemudian memicu diskusi tentang berbagai jenis film berbasis claymation dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Claymation, atau clay animation, adalah teknik animasi stop-motion yang menggunakan plastisin sebagai media utamanya.
Proses Kreatif di Balik “The Layers”
Sabrina Angelique Wibowo mengungkapkan bahwa proses pembuatan karyanya meliputi beberapa tahap:
1. Pengembangan ide
2. Penyusunan storyboard
3. Pembentukan plastisin
4. Proses shooting (3 hari)
5. Editing
“Aku sendiri paling lama ngerjain di pembuatan puppetnya (boneka), bukan shootingnya. Shootingnya jujur 3 hari aja,” ungkap Sabrina melalui akun Instagramnya pada 3 Juli 2024.
Menariknya, proses pengambilan gambar dilakukan di rumahnya tanpa menggunakan studio khusus, menunjukkan kreativitas dan kemampuan adaptasi Sabrina dalam berkarya.
Makna di Balik “The Layers”
Dalam caption Instagram-nya, Sabrina Angelique Wibowo menjelaskan konsep di balik karyanya:
“Manusia merupakan makhluk sosial yang kompleks. Menurut filsafat, orang Jepang percaya bahwa manusia memiliki tiga wajah. Wajah pertama yaitu wajah yang ditunjukan kepada dunia, wajah kedua untuk teman terdekat, dan wajah ketiga yang tidak ditunjukkan kepada siapapun. Namun bagaimana jika manusia memiliki lebih dari tiga wajah? Setiap mengenali identitas manusia selalu ada lapisan baru, lapisan baru. Yang manakah dirinya yang asli?”
Kontroversi dan Klarifikasi
Beberapa netizen mempertanyakan penggambaran sosok tanpa busana dalam karya Sabrina Angelique Wibowo. Menanggapi hal ini, ia menjelaskan, “Ga ada maksud untuk mengarah ke sana sama sekali. Orang dewasa saja yang mengartikan hal basic sebagai hal kotor.”
Claymation: Teknik Animasi yang Menantang
Claymation dikenal sebagai salah satu teknik animasi tersulit di dunia. Proses pembuatannya melibatkan pengambilan ribuan gambar yang kemudian diedit menjadi satu video utuh.
Beberapa contoh karya claymation terkenal termasuk:
1. Shaun the Sheep
2. Chicken Run (membutuhkan waktu hampir 2 tahun)
3. Kubo and Two Strings (2 tahun produksi)
4. Coraline (4 tahun produksi)
5. Pingu (1986)
6. Kisah-kisah Nabi
Respons Positif dari Netizen
Karya Sabrina Angelique Wibowo mendapat banyak pujian dari netizen. Akun X @sikasiksik menulis, “Berat mmg claymation, stop motion & semacamnya…film2 dri Laika dll itu ada yg bertahun2 dibuatnya agar animasinya fluid & detail…”
Sementara itu, akun @swagd0ng berkomentar, “Kereeennn bgt sumpahhh, kok sabar bgt ya mba nya bikin gtuan tapi tema nya knp serem bgt.”
Masa Depan Sabrina dalam Dunia Claymation
Meski belum berencana membuat claymation lagi dalam waktu dekat, Sabrina menyatakan tidak akan menolak jika ada kesempatan. Prestasi ini tentunya membuka peluang bagi Sabrina untuk terus mengembangkan bakatnya dalam dunia animasi, khususnya claymation.
Viralnya claymation “The Layers” karya Sabrina Angelique Wibowo membuktikan bahwa kreativitas dan dedikasi dapat menghasilkan karya yang menginspirasi.
“The Layers” tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis dalam pembuatan claymation, tetapi juga mengangkat tema filosofis yang mendalam tentang identitas manusia.
Dengan prestasi ini, Sabrina telah membuka jalan bagi dirinya sendiri dan mungkin bagi mahasiswa seni lainnya untuk terus bereksperimen dan berinovasi dalam dunia animasi. (*)