INTREND.ID – Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke 23-nya, Sekolah Tinggi Bahasa Asing atau STBA LIA Jakarta menggelar seminar daring nasional bertajuk “Peran Bahasa Asing dan Teknologi Informasi bagi Kemajuan Bangsa”, Jumat, 30 September 2022.
Diskusi di STBA LIA iini dilakukan melalui aplikasi Zoom pukul 9 pagi hingga selesai. Perguruan tinggi swasta yang memiliki ribuan alumni yang berkarier di berbagai bidang ini menghadirkan pembicara yang sangat kredibel, yakni Tantowi Yahya. Tantowi Yahya dikenal seorang pembawa acara, musisi dan politisi sekaligus diplomat kondang.
Kini Tantowi Yahya juga menjabat sebagai President of United in Diversity, sebuah organisasi yang diantaranya bertujuan untuk memfasilitasi para pemimpin untuk belajar bersama, menciptakan dan mengimplementasikan solusi berkelanjutan untuk menghadapi tantangan kompleks dan sistematik di dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya.
Di samping Tantowi, peringatan ulang tahun PTS STBA LIA yang bergerak di bidang kebahasaan pertama di Jakarta ini juga menghadirkan Kumba Digdowiseiso, S.E., M.App.Ec., Ph.D, pakar ekonomi ternama yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional Jakarta.
Kedua tokoh ini akan mengupas hubungan antara kemampuan berbahasa, terutama kemampuan berbahasa asing dan penguasaan teknologi dalam rangka memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan bangsa.
Acara seminar dibuka oleh Ketua STBA LIA Jakarta, Dr. Siti Yulidhar Harunasari, M.Pd. Dalam sambutannya, Siti Yulidhar mengatakan bahwa aspek globalisasi dan akses terhadap ilmu pengetahuan menjadi salah satu alasan mengapa penguasaan terhadap bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya memegang peranan penting dalam kemajuan peradaban bangsa.
Menurutnya, bahasa bukan lagi sekedar alat komunikasi, tetapi juga alat adaptasi sosial dan alat integrasi sosial masyarakat global.
Seminar daring yang dimoderatori Wakil Ketua I STBA LIA Jakarta, Ismarita Ramayanti, Ph.D. ini menarik perhatian berbagai lapisan masyarakat mengingat bahwa seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini berada di era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada upaya penggabungan teknologi otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi dan menuju Society 5.0 yang menekankan pada peranan manusia untuk menciptakan nilai-nilai dari perkembangan teknologi.
Kedua pembicara membeberkan bukti betapa pentingnya penguasaan bahasa asing di samping bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi kemajuan dan daya saing bangsa. Namun dalam seminar tersebut disorot juga rerata kemampuan bahasa Inggris lulusan sekolah menengah yang masih belum sesuai dengan harapan walaupun telah belajar bahasa Inggris selama beberapa tahun, sehingga diperlukan evaluasi dan perubahan mendasar baik dalam hal kurikulum berikut pendekatan pengajarannya. ***
Baca Artikel lainnya di Google News.