INTREND Siber

Pasca Tragedi Itaewon Pemerintah Korsel Tetapkan Hari Berkabung Nasional Korban 151 Orang

INTREND.ID – Pemerintah Korea Selatan tetapkan Hari Berkabung Nasional Korea Selatan Pasca tragedi Itaewon, 30 Oktober 2022.

Hari Berkabung Nasional Korea Selatan ini sekaligus menandai tragedi Itaewon yang menyebabkan 151 orang meninggal dunia saat pesta Halloween, Sabtu 29 Oktober 2022.

Masa berkabung nasional itu ditetapkan hingga 5 November 2022 sebagai masa berduka atas terjadinya tragedi Itaewon.

Tragedi Halloween Itaewon menewaskan 151 orang telah menyebabkan duka masyarakat Korea Selatan.

“Hingga kecelakaan teratasi, ini akan ditetapkan sebagai masa berkabung nasional,” demikian keterangan pers Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi, 30 Oktober 2022.

Sementara itu, Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan, pihaknya telah menerima sekitar 3580 laporan orang hilang terkait tragedi Halloween Itaewon.

Laporan kehilangan usai tragedi Itaewon itu diterima hingga pukul 14.00 siang waktu KST 30 Oktober 2022.

Sebanyak 3493 di antaranya melapor lewat telepon. Sebanyak 87 lainnya melapor langsung ke kantor otoritas Seoul.

Sebelumnya, laporan orang hilang terkait tragedi Itaewon hingga pukul 8:40 am KST sebanyak 355 laporan.

Pukul 11 am KST siang, laporan kehilangan terus bertambah menjadi 2249 laporan.

Pukul 12pm KST laporan warga yang kehilangan bertambah lagi jadi 2642.

Saat ini, laporan orang hilang terkait dengan tragedi Itaewon diserahkan ke pihak polisi.

Hingga pukul 09.30 pagi ini, otoritas setempat menetapkan 151 orang meninggal. Sementara 19 orang luka parah dan 63 luka ringan.

Menurut laporan KBS Global, korban rata-rata berusia 20-an tahun.

Setidaknya 151 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam kerumunan massa selama perayaan Halloween di Seoul Sabtu malam.

Para pejabat dan saksi menjelaskan bahwa para korban hancur ketika kerumunan besar mendorong maju di sebuah bukit sempit di lingkungan Itaewon Seoul.

Kim Bum-soo memiliki lebih banyak.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan Minggu pagi bahwa 151 orang telah dinyatakan tewas.

Sementara 82 terluka dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu malam di lingkungan wisata internasional Itaewon, Distrik Yongsan di ibu kota.

Di antara yang tewas, 19 adalah orang asing dari negara-negara termasuk, Iran, Uzbekistan, Cina dan Norwegia, menurut badan pemadam kebakaran.

Pihak berwenang mengatakan bahwa jumlah kematian dapat meningkat lebih lanjut karena hampir 20 orang menderita luka serius.

Menurut kepala, pemadam kebakaran distrik Yongsan, Choi Seong-beom insiden terjadi sekitar pukul 22:22 (10:22 malam) pada tanggal 29 Oktober 2022.

“Lokasi kecelakaan adalah area Itaewon-dong 119-7 di distrik Yongsan. Penyebabnya sedang diselidiki. Kecelakaan itu terjadi ketika sejumlah besar orang yang berpartisipasi dalam festival Halloween jatuh, mengakibatkan banyak kematian para peserta,” kata Choi Seong-beom melalui KBS Global.

Saksi mata mengatakan bahwa insiden mematikan itu terjadi di sebuah bukit dekat Itaewon’s Hamilton Hotel di mana orang-orang di atasnya jatuh, menyebabkan kerumunan besar-besaran hancur sekitar pukul 10:20 Sabtu malam.

Paramedis melakukan resusitasi jantung paru (RJP) pada korban di lokasi kejadian.
Sebanyak 142 mobil pemadam kebakaran dan kendaraan penyelamat lainnya telah dikerahkan untuk menangani kecelakaan tragis itu.

Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat Minggu pagi di pusat manajemen krisis kantor kepresidenan.

Dengan Perdana Menteri Han Duck-soo, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min, kepala Polisi Metropolitan Seoul Kim Gwang-ho dan pejabat lainnya hadir melalui tautan video.

Yoon memerintahkan peraturan lalu lintas yang efektif di daerah tersebut untuk memastikan pasien dengan cepat diangkut ke rumah sakit.

Presiden kemudian pindah ke Balai Kota Seoul, dia mengadakan pertemuan lain dengan menteri-menteri utama dan para pembantunya. ***

Baca Artikel lainnya di Google News.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status