Nilai-Nilai Penting Menjadi Wartawan versi Soleh Solihun
INTREND.ID – Publik figur sekaligus komedian Soleh solihun mengungkapkan nilai-nilai penting menjadi wartawan dalam sebuah obrolan menarik di podcat Siniar Dewan Pers, 15 Agustus 2023.
Nilai-nilai penting menjadi wartawan itu disampaikan Soleh Solihun dalam sebuah program INSIDERS Ini Siniar Dewan pers podcast di kanal Youtube Dewan Pers Official dengan judul: “Ambil Jurusan Jurnalistik di FIKOM UNPAD Cuma Gara-gara Jaket Himpunannya Keren.”
Mantan wartawan senior di jagat hiburan Tanah Air itu berbagi pandangannya kepada host Irawati Diah Astuti tentang seni wawancara dan perubahan media dalam era digital.
Mengingat pengalaman lama Soleh Solihun di jagat jurnalistik Indonesia sebagai wartawan dan pengamat media, khususnya dunia hiburan, ia mengungkapkan panduan berharga bagi mereka yang ingin menjadi wartawan profesional.
Dalam sesi tersebut, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) ini dengan lugas menjelaskan bahwa teknik dasar menjadi wartawan melibatkan dua hal utama: menulis dengan baik dan membaca secara luas.
“Belajar menulis dengan baik dan banyak membaca, itulah modal awal seorang wartawan,” ungkap Soleh Solihun.
Menurutnya, keterampilan menulis yang akurat dan berkualitas merupakan fondasi yang tak tergantikan dalam profesi ini.
Salah satu poin penting yang diangkat adalah pentingnya keakuratan dan kebenaran dalam menulis berita. Soleh Solihun menekankan bahwa menyalurkan fakta dan data yang benar adalah tanggung jawab utama seorang wartawan.
“Tulisan biasa tidak masalah, yang penting data dan fakta yang kamu sampaikan harus benar,” tandasnya.
Dalam konteks media digital yang semakin berkembang, anggota Tim Prediksi ini juga membahas perubahan dalam cara media beroperasi.
Ia menyoroti tantangan baru yang dihadapi oleh media cetak dalam mencari iklan, serta persaingan ketat dalam mencari pembaca dan audiens di era media online.
Ia menggambarkan bagaimana dunia media saat ini mengandalkan berbagai platform digital seperti YouTube dan media sosial untuk menarik perhatian dan meraup keuntungan.
Ia juga berbicara tentang pentingnya mendengarkan sebagai pewawancara.
“Mendengarkan adalah kunci utama dalam berwawancara,” kata mantan wartawan Playboy Indonesia dan Rolling Stone ini.
Ia menjelaskan bahwa mendengarkan dengan cermat dapat menghasilkan pertanyaan yang lebih baik dan memberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam dari jawaban narasumber.
Dalam obrolan tersebut, Soleh Solihun juga mengingatkan prinsip dasar dalam menulis berita. Yaitu fokus utama adalah mengedepankan keakuratan dan kebenaran dalam tulisan.
Selain itu, ia menyarankan calon wartawan untuk tetap memperdalam wawasan, berani mengajukan pertanyaan, dan menjaga integritas dalam meliput berita.
Dalam rangkaian obrolan yang penuh wawasan ini, Soleh juga memberikan wawasan berharga bagi para calon wartawan dan siapa pun yang tertarik dalam dunia jurnalisme.
Nilai-nilai penting menjadi wartawan
Pengalamannya sebagai wartawan yang telah melewati berbagai perubahan media memberikan pandangan berharga tentang nilai-nilai penting menjadi wartawan dan prinsip-prinsip inti dalam menjalani profesinya.
Soleh Solihun menilai beberapa nilai yang layak menjadi perhatian para wartawan.
Pertama, Wartawan harus memperhatikan fakta dan data yang benar. Termasuk dalam soal penulisan, wartawan harus memiliki ukuran penulisan yang benar sesuai fakta dan data.
“Jadi menurut gua nggak usah ngomongin dulu gua pengen jadi Wartawan yang tulisannya bagus atau wartawan yang reportasenya bagus. Itu nomor dua. Yyang pertama mah bener aja dulu karena narasumber pun gak akan marah kalau misalnya ih kok tulisannya jelek,” ujar Soleh Solihun.
Kedua, keuntungan menjadi wartawan adalah dapat bertemu dengan dan mewawancarai idola. Namun ada syarat yang harus dipenuhi agar wawancara bisa berjalan mulus dan tidak membuat narasumber bertanya-tanya atau bahkan menjadi malas memberikan informasi kepada wartawan.
Pertama, kata Soleh Solihun yang pernah aktif sebagai wartawan selama 7,5 tahun itu, adalah mengetahui latar belakang narasumber untuk mendukung pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Dengan kata lain, melakukan riset tentang narasumber sebelum melakukan wawancara.
“Lo harus tahu dulu siapa yang mau wawancarain. Siapa dia. Jangan tiba-tiba wawancara, siapa sih? Nggak ada yang nanya pada nungguin, pada saling tunggu,” ujar Soleh.
Syarat lainnya adalah mengajukan pertanyaan secara efektif dan ringkas. Wartawan perlu melakukan hal ini agar narasumber langsung menangkap arah dan tujuan pertanyaan wartawan.
“Yang kedua mah sebetulnya apa, kasih pertanyaan yang pendek. Banyak yang kayak wartawan atau mungkin pewawancara yang pengen terlihat pintar jadi dia ngasih tahu dulu ilmunya,” ujar Soleh.
Syarat terakhir saat wawancara bagi seorang wartawan adalah membuka telinga untuk menyimak atau mendengarkan narasumber. Syarat ini sekaligus menjelaskan kepada wartawan agar tidak memotong statement narasumber sebelum dia selesai memberikan informasinya.
Pasalnya, yang paling utama dalam wawancara itu bukan tentang pewawancara, tapi tentang narasumber.
“Yang ketiga mah ya mendengarkan. Karena ternyata komunikasi enggak cuma ngomong,’ tandas Soleh Solihun.
Dalam kacamata Soleh Solihun, profesi wartawan musik membawa kesempatan dirinya untuk memperluas wawasan dan mendapatkan akses ke tempat-tempat yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan.
Tempat terjauh dalam menjalani profesi wartawan bagi Soleh adalah ke Singapura untuk meliput acara musik.
Selain itu, meskipun menjadi wartawan memiliki beberapa tantangan, seperti gaji kecil, tetapi tetap mempunyai sisi menyenangkan dan memperkaya pengalaman.
“Kemampuan gua mewawancarai kan karena gua terlatih sebagai wartawan bertahun-tahun dan dari kuliah juga. Jadi apa ya, berguna. Akhirnya gua baru merasakan sekarang. Gua dapat duit gede gara-gara wawancara,” ujar Soleh.
Tayangan lengkapnya dapat Anda saksikan pada laman Youtube Dewan Pers Official berikut ini.
***