Pesawat Lion Air Mendarat Darurat Saat Ada Dugaan Mesin Terbakar
INTREND.ID – Pesawat Lion Air JT330 Boeing 737-800 (PK-LKK, 2012) rute Jakarta-Palembang mendadak harus kembali ke bandara Soekarno Hatta karena dugaan mengalami kesalahan teknis.
Kesalahan teknis itu diduga terjadi akibat kebakaran mesin bagian kiri setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Rabu 26 Oktober 2022 sekitar pukul 17.30 WIB.
Seorang penumpang pesawat Lion Air JT330, Gustria mengungkapkan kondisi pesawat setelah take off yang panas dan pengap.
Gustria mengunggah pengalamannya itu di akun Twitter, 26 Oktober 2022.
Dalam unggahan itu ada pula rekaman video di dalam pesawat yang tiba-tiba gelap.
“Aduh deg-degan, Alhamdulliah,” demikian terdengar dalam rekaman video amatir itu.
Gustria sebutkaan bahwa ada terdapat penumpang lain yang melihat sayap kiri pesawat terbakar.
“Gue salah satu penumpang deg-degan gemeter lemes karena keadaan di dalam pesawat sudah panas pengap banget. Pas take off terdengar suara ledakan. Selang 5-10 menit ada penumpang yang sadar kalau pesawat sayap bagian kiri mengeluarkan api. Alhamdulillah, bisa selamat dan terima kasih pak pilot sudah sigap menyelamatkan penerbangan ini.” tulis Gustria.
Berdasarkan keterangan, pesawat membawa 6 kru dan 169 penumpang dan menunjukkan aman serta siap landas pukul 17.13 WIB.
Namun, pada ketinggian 3000 kaki, pilot merasa mesin tidak bekerja dengan semestinya, sehingga pilot memutuskan untuk Return to Base (RTB) ke Bandara Soekarno Hatta.
Sementara itu melalui rilis pada Jumat 28 Oktober 2022, pihak Lion Air menjelaskan bahwa Lion Air konsisten jalankan fase perawatan, pengecekan, pemeriksaan, dan sterilisasi seluruh armada yang dioperasikan.
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, perawatan dan pengecekan seluruh pesawat udara dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur dalam mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Dalam setiap pengoperasian penerbangan dengan semua jenis pesawat yang dioperasikan Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO telah memenuhi faktor-faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan (safety first) dan upaya tidak menyebabkan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),” kata Danang melalui rilis.
Rangkaian pekerjaan perawatan yang komprehensif selalu dilakukan guna mewujudkan operasional penerbangan yang normal dan lancar, memastikan setiap pesawat dalam kondisi prima dan aman dioperasikan (airworthiness for flight) serta dilaksanakan juga persiapan penerbangan secara tepat (preparation ready for flight).
Pengecekan detil seluruh komponen pesawat Lion Air secara rutin selalu dilakukan sebelum penerbangan (penerbangan awal atau ketika pesawat transit selama rotasi pesawat berjalan).
Lion Air melaksanakan proactive maintenance (pemeliharaan dengan menggunakan daftar pekerjaan yang jelas dan selalu melaksanakan perbaikan yang dibutuhkan guna mempertahankan kinerja pesawat udara tetap optimal).
Perawatan pesawat udara dilaksanakan di pusat perawatan pesawat Lion Air Group – Batam Aero Technic (BAT) yang berada di Batam, serta di bandar udara (line maintenance station) sesuai rotasi (pergerakan) pesawat Lion Air.
Batam Aero Technic telah mendapatkan sertifikasi (pengakuan) standar keselamatan dan keamanan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Lembaga Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (Federal Aviation Administration), Departemen Aviasi Sipil Malaysia (The Civil Aviation Authority of Malaysia), The Civil Aviation Authority of Thailand.
Fase pemeliharaan mencakup:
1. Pengecekan dan Pemeliharaan Komponen Pesawat
Pemeriksaan dan perawatan kinerja (performa) secara komprehensif dari seluruh komponen pesawat udara, yaitu pada mesin (preservation engine), perangkat tambahan daya (auxiliary power unit), navigasi, peralatan komunikasi, fasilitas pesawat dan lainnya yang terkait.
2. Sterilisasi Pesawat
Pengecekan dan penggantian sistem sirkulasi udara pada kabin, termasuk HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yang digunakan sebagai alat penyaring sirkulasi udara di dalam pesawat.
Proses sterilisasi mencakup disinfection, disinsection, fummigasi dan deepcleaning. Menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku. Area ruang kokpit, toilet (lavatory), dapur (galley), kompartemen bagasi, meja lipat pada kursi, sandaran kursi, penutup kursi bagian kepala (head cover), penutup jendela dan dinding kabin, karpet dan ruang kargo di bagian bawah kabin pesawat.
3. Pengecekan Pesawat Cadangan
Perawatan khusus untuk pesawat cadangan (standby), dilakukan sesuai ketentuan dari pembuat (pabrikan) pesawat yang disebut sebagai prolong inspection.
4. Kebersihan Pesawat dan Peralatan Pendukung
Peningkatan kegiatan kebersihan pesawat udara secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC), seperti pencucian dan membersihkan (lap) badan pesawat.
Kebersihan diberlakukan juga untuk peralatan pendukung seperti kendaraan pendorong pesawat (pushback car), bus penghubung (neoplane), tangga masuk pesawat untuk penumpang dan kargo, kendaraan pengangkut barang dan kargo.
Memenuhi Standar Ketentuan (Regulasi)
Lion Air secara konsisten (terstruktur dan terjadwal) menjalankan semua pemeliharaan, pengecekan pesawat udara sesuai dengan program perawatan (approved maintenance program) berjadwal (schedule maintenance), perawatan rutin: dilakukan setiap malam saat pesawat di bandar udara (remain over night) dan perawatan tidak berjadwal (unscheduled maintenance).
Seluruh pelaksanaan perawatan, pengecekan pesawat di Lion Air didasarkan pada standar regulasi (aturan) nasional dan internasional, ketentuan yang ditetapkan pabrikan pesawat udara, pabrikan mesin dan pabrikan komponen-komponen lainnya yang ada di pesawat udara.
Apabila terdapat temuan yang menyebabkan sistem dan kinerja pada komponen tertentu dari pesawat tidak dapat bekerja secara optimal, maka akan dilakukan proses pengecekan dan perbaikan lebih lanjut sebelum pesawat bisa diterbangkan, sehingga pesawat dalam kondisi aman dioperasikan.
Ketika melakukan pengerjaan, petugas telah diberikan pengetahuan mengenai keselamatan kerja. Lion Air menjalankan program pelatihan wajib (mandatory training) bagi seluruh teknisi yang salah satunya menggunakan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning).
Antara lain fokus pada safety management system (SMS), faktor utama pada diri dalam bekerja (human factor) serta penguatan dan penyegaran kembali (recurrent) mengenai SOP. ***
Baca Artikel lainnya di Google News.