Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Level Siaga Per 6 September 2023
INTREND.ID – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia telah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada Rabu, 6 September 2023.
Dalam pernyataan tersebut, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Semeru telah mengalami peningkatan dan dinaikkan ke tingkat Siaga atau level III.
Gunung Semeru, secara administratif terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Secara geografis, gunung ini berada pada posisi 8° 6,5′ LS dan 112° 55′ BT, dengan tinggi puncak mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
Sejumlah pos pengamatan gunung berada di sekitar gunung ini, termasuk di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, dan Desa Argosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Status aktivitas Gunung Semeru telah berada pada Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.
Hingga tahun 2023, aktivitas vulkanik Gunung Semeru tetap tinggi, yang ditandai dengan rata-rata terjadinya 79 gempa letusan setiap hari.
Perkembangan terbaru aktivitas Gunung Semeru hingga 6 September 2023 pukul 12.00 WIB adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan deformasi dengan menggunakan tujuh stasiun GPS menunjukkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) pada tubuh Gunung Semeru dengan sumber tekanan berasal dari kedalaman 2.3 km.
Pemantauan deformasi dengan menggunakan Tiltmeter juga menunjukkan hasil yang serupa, yang dimulai sejak 15 Agustus 2023.
2. Pemantauan kegempaan menunjukkan penurunan jumlah gempa letusan yang disertai dengan peningkatan gempa guguran, yang mengindikasikan perubahan karakteristik erupsi dari erupsi eksplosif menjadi erupsi efusif.
3. Potensi bahaya dari peningkatan tekanan dan perubahan karakteristik erupsi Gunung Semeru adalah peningkatan gempa guguran, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran.
4. Mengingat aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi dan potensi awan panas guguran serta aliran lava, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diminta untuk tetap waspada terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran yang dapat terjadi.
“Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 6 September 2023 pukul 12.00 WIB, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru masih berada pada Level III (SIAGA),” demikian keterangan BVMPG dikutip dari laman resminya, 6 September 2023.
Dalam konteks ini, masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dihimbau untuk:
– Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
– Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
– Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
– Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh berita yang tidak benar mengenai aktivitas Gunung Semeru dan mengikuti arahan dari Badan Geologi yang akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya.
Informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia ([www.vsi.esdm.go.id](http://www.vsi.esdm.go.id) atau [magma.esdm.go.id](http://magma.esdm.go.id)), serta media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_). ***
