Presiden Jokowi Tegaskan Pemimpin Indonesia ke Depan Berani dan Konsisten Soal Hilirisasi
INTREND.ID – Presiden Jokowi menegaskan siapapun presiden yang terpilih pada pemilu 2024 mendatang harus mampu menjaga konsistensi dalam hilirisasi.
Pernyatan Presiden Indonesia tersebut terdapat dalam video singkat yang diunggah dalam laman Twitter Joko Widodo @jokowi, Sabtu 12 Agustus 2023.
“Kebijakan hilirisasi mendapat tantangan, hambatan, sampai gugatan dari berbagai negara maju. Tapi kita memilih tetap melangkah maju dan konsisten dengan kebijakan itu. Kalau kita tidak berani dan berhenti, maka akan berbahaya sekali terhadap ekonomi kita,” tulis Presiden Jokowi dalam caption unggahan video tersebut dilihat INTREND.ID, Sabtu 12 Agustus 2023.
Jika hilirisasi berhenti, menurut Presiden Jokowi, akan membahayakan perekonomian Indonesia.
“Mengenai hilirasi, saya kira tidak akan berhenti meskipun digugat. Kalau kita enggak berani dan berhenti, bahaya sekali terhadap ekonomi kita,” ujar Presiden dalam video tersebut yang tanpa data kapan dan di mana disampaikan.
Presiden Jokowi melanjutkan harapannya tersebut terlepas dari siapapun presiden yang akan terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Presiden Jokowi, mempertahankan hilirasi memerlukan sejumlah hal yang harus dimiliki pemimpin Indonesia masa depan.
Antara lain harus memiliki keberanian dalam menghadapi tekanan dan menjaga konsistensi terhadap upaya yang telah dilakukan selama masa pemerintahannya.
“Bukan tentang siapa presidennya. Yang paling penting kalau menurut saya, sanggup nggak konsisten terhadap yang sudah kita mulai ini. Berani nggak. ini nda politik,” ujar Presiden.
Selain itu, ada hal lain yang dibutuhkan pemimpin baru Indonesia dalam menjaga hilirisasi tersebut. Menurut Presiden, nanti dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali dan keberanian untuk mengatasi tekanan terhadap Indonesia ke depan.
“Karena tekanannya menurut saya semakin berat. (Butuh) nyali, keberanian. Yang kedua, konsistensi. Karena butuh daya tahan, butuh endurance, butuh nafas panjang karena ini lari marathon,” ungkap Presiden.
Sampai saat ini, hilirisasi di Indonesia terus berlanjut. Meskipun begitu, agenda nasional di era pemerintahan kabinet Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin ini mendapat banyak tentangan dari dunia internasional.
Antara lain dari International Monetary Fund atau IMF yang menyarankan agar Indonesia menghapus kebijakan hilirisasi nikel. Pemerintah juga menghadapi gugatan dari Uni Eropa di World Trade Organization atau WTO bahkan kalah dan mengajukan banding kembali.
Secara umum kebijakan hilirisasi adalah mengubah mengekspor barang mentah menjadi barang setengah. Kebijakan ini diperkirakan akan membuka lapangan pekerjaan dan ekonomi daerah serta penerimaan pajak negara juga penerimaan negara bukan pajak atau PNPB>
Dalam sebuah wawancara di CNBC, ekonom Indonesia, Faisal Basri menyatakan bahwa hilirisasi ini justru menopang pengembangan industri di luar negeri. Faisal Basri menyatakan bahwa seharusnya Indonesia memperkuat pengembangan industri nasional melalui penguatan perusahaan nasional.
“Yang ada hilirisasi yang terjadi kalau inisasi biji nikel diolah jadi nikel pick iron jadi vero nikel. ekspor bukannya digunakan bahan baka lanjutannya untuk industri kita krakatausil makin kuat tapi untuk hilinisasi itu menopang industrialisasi di Cina,” ujar Faisal Basri, 9 Mei 2023. ***