Sekilas Jejak Politik dan Keluarga Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra
INTREND.ID – Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra merupakan seorang tokoh politik Thailand yang kontroversial dan berpengaruh.
Begitu berpengaruhnya Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hingga dirinya masih mendapatkan penyambutan yang meriah dari para pendukungnya saat datang kembali ke Thailand 22 Agustus 2023 usai menjalani masa pengasingan selama 15 tahun.
Sepak terjang Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra begitu membekas di hati masyarakat negeri Gajah Putih.
Berikut adalah 10 perjalanan sejarah utama dalam karir dan kehidupan Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra.
1. Kelahiran dan Pendidikan Awal (26 Juli 1949)
Thaksin Shinawatra lahir di Provinsi Chiang Mai, Thailand. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Polisi Thailand dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Sukhothai Thammathirat.
2. Pengusaha Sukses
Thaksin memulai karirnya di sektor bisnis dan telekomunikasi. Dia mendirikan perusahaan komunikasi besar bernama Advanced Info Service (AIS), yang membawanya menuai kesuksesan finansial yang besar.
3. Keterlibatan Politik Awal
Pada tahun 1994, Thaksin memasuki dunia politik sebagai anggota Partai Demokrat. Dia kemudian mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT) pada tahun 1998 dengan fokus pada kebijakan pro-rakyat.
4. Kemenangan dalam Pemilu 2001
Partai Thai Rak Thai di bawah pimpinan Thaksin memenangkan pemilu parlemen tahun 2001 dengan mayoritas besar. Thaksin menjadi Perdana Menteri Thailand.
5. Kebijakan Populis
Thaksin dikenal karena kebijakan ekonomi dan sosialnya yang populer di kalangan rakyat, seperti program perawatan kesehatan universal dan kebijakan pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah terpencil.
6. Kontroversi dan Kritik
Meskipun popularitasnya, Thaksin juga menuai kritik dan kontroversi karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia, kebijakan tegas terhadap kelompok separatis di selatan Thailand, dan penindasan terhadap kritikus politik.
7. Pemberontakan di Selatan
Thaksin menghadapi pemberontakan separatis di tiga provinsi selatan Thailand yang mayoritas penduduknya Muslim. Penanganannya atas masalah ini mendapat kritik keras dan dituduh merusak hak asasi manusia.
8. Kemenangan dalam Pemilu 2005
Thai Rak Thai kembali memenangkan pemilu parlemen pada tahun 2005, meskipun semakin banyak kritik terhadap kepemimpinan Thaksin.
9. Penggulingan dan Pengasingan
Pada 2006, Thaksin dijatuhkan oleh kudeta militer yang didukung oleh monarki Thailand. Dia melarikan diri ke pengasingan dan dihukum in absentia dalam beberapa kasus hukum.
10. Pengaruh Pasca-Penggulingan
Meskipun diasingkan, pengaruh Thaksin terus dirasakan dalam politik Thailand. Para pendukungnya yang dikenal sebagai “Merah” sering terlibat dalam protes dan ketegangan politik, sementara kelompok “Kuning” yang menentangnya juga aktif.
Perjalanan sejarah Thaksin Shinawatra mencerminkan dinamika politik yang kompleks dan sering kontroversial di Thailand.
Sebagai tokoh politik kontroversial Thailand, Thaksin Shinawatra banyak terlibat dalam politik dengan berbagai alasan yang termasuk ambisi pribadi, pandangan ideologis, dan tujuan untuk mencapai kepentingan pribadi dan politik.
Sebelum terjun ke politik, Thaksin adalah seorang pengusaha sukses. Dia melihat politik sebagai alat untuk mempromosikan kebijakan ekonomi yang menguntungkan dirinya dan kelompok bisnisnya.
Thaksin menganut pandangan bahwa pemerintah memiliki peran dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
Thaksin menggunakan pendekatan populis untuk menarik dukungan dari rakyat dengan memberikan manfaat sosial dan ekonomi langsung, seperti program perawatan kesehatan universal dan bantuan keuangan bagi petani.
Thaksin terlibat dalam politik untuk mengatasi isu pemberontakan separatis di wilayah selatan Thailand yang mayoritas penduduknya Muslim. Dia ingin mencari solusi untuk stabilitas di daerah tersebut.
Thaksin dikenal ingin meningkatkan posisi Thailand di mata dunia dan memperkuat hubungan internasional. Dia menganggap politik sebagai alat untuk mencapai tujuan ini.
Kedekatannya dengan Raja dan Monarki membuat Thaksin berusaha membangun hubungan dengan raja dan monarki untuk memperoleh dukungan dan legitimasi politik.
Thaksin Shinawatra memiliki keluarga yang terdiri dari beberapa anggota, termasuk istri, anak-anak, dan saudara-saudara.
Pojaman Shinawatra adalah istri pertama Thaksin Shinawatra. Pojaman Shinawatra dikenal dengan nama panggilan “Khunying Potjaman na Pombejra.”
Mereka menikah pada tahun 1976 dan memiliki empat anak bersama. Pojaman memiliki latar belakang bisnis dan telah terlibat dalam sektor properti.
Dari pernikahan bersama Pojaman Shinawatra, Thaksin Shinawatra memiliki anak laki-laki bernama Panthongtae Shinawatra. Panthongtae sering dipanggil “Oak” dan terlibat dalam dunia bisnis dan juga terlibat dalam politik.
Pinthongta Shinawatra merupakan anak Laki-laki kedua dari Pojaman Shinawatra dan Thaksin Shinawatra. Anak ini sering dipanggil “Phee,” dan terlibat dalam dunia bisnis seperti kakaknya.
Anak ketiga dari pasangan Pojaman Shinawatra dan Thaksin Shinawatra adalah Panthongtan Shinawatra. Panthongtan sering dipanggil “Oom,” dan aktif dalam industri hiburan dan pernah menjadi penyanyi populer.
Pintongtha Shinawatra adalah anak Laki-laki keempat dari Pojaman Shinawatra dan Thaksin Shinawatra.
Selain anak, Thaksin juga memiliki adik bernama Yingluck Shinawatra. Yingluck adalah adik perempuan Thaksin Shinawatra yang terlibat dalam politik dan menjadi Perdana Menteri Thailand dari 2011 hingga 2014. Pemerintahannya diwarnai oleh ketegangan politik dan kemudian digulingkan oleh kudeta militer.
Sementara saudara laki-laki Thaksin Shinawatra adalah Chinawat Shinawatra. Chinawat juga terlibat dalam politik dan pernah menjadi anggota parlemen.
Saudara laki-laki Thaksin Shinawatra lainnya adalah Payap Shinawatra. (*)